Thursday, March 17, 2016

PROPOSAL WIRAUSAHA AYAM TERNAK

8:24:00 AM // by Rahmat //



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       LATAR BELAKANG
Mencari pekerjaan di masa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam petelur karena banyak orang yang membutuhkannya. Sebagai contoh; nasi goreng, burger, martabak telur, roti dan sebagainya, sangat membutuhkan telur ayam yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan ini, banyak peternak ayam yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan telur tersebut.
1.2.       TUJUAN
Tujuan dari usaha budidaya ayam petelur adalah:
ü  Dapat melakukan usaha ayam petelur dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
ü  Dapat memasarkan telur ayam dengan baik.
ü  Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
ü  Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran.
ü  Untuk memenuhi kebutuhan telur sebagai pemenuh gizi penduduk setempat.
ü  Sebagai pengetahuan atau menambah wawasan dalam menjalankan usaha.
1.3.       PELUANG PASAR
Kami memilih usaha budidaya ayam petelur karena dari segi pemenuhan kebutuhan, terdapat banyak rumah makan yang membutuhkan telur ayam. Hal ini didasari juga dengan faktor atau keterbatasan orang yang memiliki usaha budidaya ayam petelur. Oleh sebab itu, menurut kami peluang dalam membuka usaha budidaya ayam petelur itu cukup tinggi.

BAB II
ANALISIS BIAYA

2.1.    PENGELUARAN
A.   INVESTASI ALAT dan BAHAN
NO
ITEMS
JUMLAH
@ (Rp)
HARGA (Rp)
1
Kandang ayam 3x3 m
2 buah
100.000,00
200.000,00
2
Tempat minum ayam
5 buah
6.000,00
30.000,00
3
Tempat makan ayam
5 buah
4.000,00
20.000,00
4
Lampu penerangan
2 buah
5.000,00
10.000,00
5
Induk ayam
100 ekor
20.000,00
2.000.000,00
Modal Awal
2.260.000,00
                     Biaya penyusutan/bulan  = total investasi/umur alat
                                                              = (2.255.000/24 bulan)
94.000,00

B.   BIAYA TETAP
NO
ITEMS
HARGA (Rp)
1
Pakan ayam
15.000,00
2
Listrik/air
50.000,00
3
Penyusutan alat
94.000,00
4
Vaksinasi
14.000,00
Total biaya per bulan
173.000,00

C. BIAYA TIDAK TETAP
NO
BAHAN BAKU
JUMLAH
@ (Rp)
HARGA (Rp)
1
Konsentrat (BR)
1 karung
325.000,00
325.000,00
2
Obat-obatan
1 set
100.000,00
100.000,00
JUMLAH
425.000,00



D. TOTAL BIAYA
Total biaya yaitu jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses budidaya ayam petelur, total biaya yang dibutuhkan adalah:
Total biaya    =   biaya tidak tetap + biaya tetap
                        =   Rp425.000,00 + Rp173.000,00
                        =   Rp598.000,00
2.2.    PEMASUKAN
1)  Hasil penjualan telur ayam (1 ayam dalam sehari menghasilkan 1 telur) :
              1 butir telur                                                                                   Rp800,00
     Maka 100 ayam = 100 x Rp800,00                                              Rp80.000,00       
2)  Jadi, total pendapatan dalam satu bulan = 30 x 80.000               Rp2.400.000,00
2.3.    KEUNTUNGAN / LABA
Pendapatan selama 1 bulan                                                               Rp2.400.000,00
Jadi, keuntungan bersih dalam  1 bulan:
Rp2.400.000,00 – Rp598.000,00                                                      Rp1.802.000,00



BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA

3.1.    Apa saja kelebihan maupun kekurangan dari usaha budidaya ayam petelur?
a.       Kelebihan
Usaha budidaya ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan omset dengan keuntungan yang cukup besar. Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relatif cukup santai, jadi usaha ini tidak mengganggu kegiatan sehari – hari.
b.      Kekurangan
Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang peternakan. Karena beternak ayam tidaklah mudah, takaran makan, minum, luas kandang serta lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat tumbuh dengan baik. Banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit ayam lainnya juga dapat mengancam usaha kita.
3.2.    Mengapa memilih usaha budidaya ayam petelur?
Kami memilih usaha budidaya ayam petelur karena:
1.      Prospek atau peluang usaha ini cukup besar untuk dikembangkan.
2.      Dapat memberikan pendapatan/keuntungan yang cukup besar.
3.      Permintaan telur ayam selalu meningkat dan pemeliharaannya tidak begitu sulit.
4.      Tidak memerlukan modal yang cukup besar.
5.      Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
6.      Peluang pasar yang besar untuk pemasaran.
7.      Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk setiap kali panen.
8.      Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
3.3.    Dimanakah tempat yang tepat untuk melakukan pembudidayaan ayam petelur?
a.       Lokasi yang jauh dari permukiman penduduk, karena budidaya ayam petelur menimbulkan pencemaran lingkungan berupa pencemaran udara maupun pencemaran suara.
b.      Lokasi yang mudah dijangkau oleh pusat-pusat pemasaran.
c.       Lokasi yang menetap / tidak berpindah-pindah.
3.4.    Bagaimanakah cara melakukan budidaya ayam petelur hingga menghasilkan
produk yang berkualitas?
1.      Pemilihan induk.
-        Bulu tampak halus dan penuh.
-        Baik pertumbuhan dan perkembangannya.
-        Sehat dan tidak ada cacat pada fisiknya.
-        Memiliki nafsu makan yang baik.
-        Tidak ada letakan tinja di duburnya.
2.      Sanitasi dan tindakan preventif.
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet. Tindakan preventif dilakukan dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label dari poultry shop.
3.      Kualitas dan kuantitas pakan pada induk ayam.
-       Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kkal.
-       Kuantitas pakan terbagi dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
4.      Pemberian minum.
Usia 5 minggu (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100ekor;
Usia 6 minggu (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100ekor;
Usia 7 minggu (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100ekor &
Usia 8 minggu (51-57 hari) 14,1 liter/hari/100ekor.
Jadi total air minum pada usia 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/100ekor.
5.      Vaksinasi dan obat.
-       Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif / pasif. 
-       Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan / dimatikan tanpa merubah struktur antigenik, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.
-       Persyaratan dalam vaksinasi adalah: ayam yang divaksinasi harus sehat, dosis dan kemasan vaksin harus tepat, dan sterilisasi alat-alat.
6.      Pemeliharaan kandang.
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga / dicek jika ada bagian yang rusak supaya segera disulam / diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
3.5.    Kapankah waktu yang tepat untuk memasarkan telur ayam supaya tidak merugi?
Waktu yang tepat untuk memasarkan telur ayam supaya tidak merugi adalah ketika harga jual di pasar bearada pada titik stabil, tidak mengalami penurunan harga yang signifikan.
3.6.    Kepada siapakah target pasar yang dituju untuk memperlancar pemasaran?
-       Koperasi yang menyalurkan telur (menjual dan membeli telur dengan harga yang sesuai) / pasar.
-       Pemasok telur.
-       Rumah-rumah makan yang mempergunakan bahan dasar telur sehingga mereka secara kontinyu membeli telur dari kami.



BAB IV
RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA

4.1.    TUJUAN PEMASARAN
ü  Mempertahankan pertumbuhan yang positif pada setiap bulannya.
ü  Mencapai pendapatan yang stabil.
4.2.    PENETAPAN HARGA
Harga untuk produk yang pada umumnya dijual menggunakan satuan kilogram ini kami tentukan berdasarkan harga di pasaran pada umumnya.
4.3.    PASAR SASARAN (TARGET)
Target utama yang kami tuju untuk memperlancar usaha ini adalah pasar. Di dalam pasar, banyak sekali pemasok telur yang mampu secara kontinyu membeli telur dengan harga yang sesuai. Selain lingkungan pasar, kami akan memasarkan telur ke berbagai rumah makan yang mempergunakan bahan dasar telur dengan kualitas terbaik.
4.4.    CARA PEMASARAN
Kami menggunakan metode distribusi langsung dalam memasarkan barang, yaitu dengan mengunjungi pembeli ke pasar atau rumah makan. Karena usaha kami yang belum banyak dikenal masyarakat, dengan menggunakan metode distribusi langsung akan dengan mudah bagi kami untuk menjaring pembeli di sekitar tempat transaksi.



BAB V
PENUTUP

5.1.    KESIMPULAN
-     Beternak ayam petelur memberikan keuntungan yang besar.
-     Beternak ayam tidak memerlukan modal yang cukup besar.
-     Pemeliharaan akan ayam petelur tidak begitu sulit untuk dilaksanakan.
-     Beternak ayam petelur tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
-     Wirausaha di bidang pemeliharaan ayam petelur memiliki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.